Wednesday 14 August 2013

Cerita 15 : KISAH CINTA SUAMI-ISTRI YANG MENCINTAI KARENA ALLAH SWT

Seorang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya — sambil menangis isteri berkata,

“Inilah janji kami sebagai suami isteri..
Jika abang pergi lebih dulu maka engkau lah yang memandikan jenazah abang, Andai engkau yang pergi dulu dari abang, abang yang akan memandikan jenazahmu…”

Dari luar bilik mayat hospital, seorang ustadz masuk dan bertanya apakah istrinya mau memandikan jenazah suaminya.. Ustadz tadi bersama beberapa orang menemani si isteri memandikan jenazah suaminya..

Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa,

“Inilah wajah suami yang ku sayang, tetapi Allah lebih sayang padamu… Wahai suamiku.. Semoga Allah ampunkan dosamu dan satukan kita di akhirat nanti..”

Saat membasuh tangan jenazah suaminya, sang isteri berkata..

“Tangan inilah yang mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk ke mulut kami… Semoga Allah beri pahala untuk mu wahai suami ku..”

Saat membasuh tubuh jenazah suaminya, ia pun berkata…

“Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak-anakku.., Semoga Allah beri pahala berganda untukmu wahai suamiku…”

Kemudian saat membasuh kaki jenazah suaminya, kembali ia berkata..

“Dengan kaki ini abang keluar mencari rezeki untuk kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari semata-mata untuk mencari sesuap nasi, terima kasih suamiku… Semoga Allah memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan pahala yang berlipat-lipat ganda..”

Selesai memandikan jenazah suaminya, si isteri mengecup sayu suaminya dan berkata ..

“Terima kasih suamiku.. Karena aku bahagia sepanjang menjadi isterimu dan terlalu bahagia.. Dan terima kasih karena meninggalkan aku bersama permata hatimu yang persis dirimu dan aku sebagai seorang istri ridha akan kepergianmu karena kasih sayang Allah kepadamu.

Subhanallah
Indahnya saling mencintai karena Allah

Cerita 14 : EMAK AKU INGIN NIKAH

Suatu hari di sore yang indah datanglah seorang pemuda mendekati ibunya ,,akhirnya anak dan ibu ini berbual dan bercerita ,setelah sang anak merasa sudah waktu yang sesuai dia meminta izin ibunya akhirnya dia pun berkata :

Anak : mak aku ingin nikah dengan cewek itu

Emak : apa ? kamu mahu nikah dengan cewek ,,emak gak ngijinkan ,emak ingin kamu nikah dengan perempuan enggak dengan cewek .

Anak : (bengong dengan jawaban emaknya ) Emangnya apa beda cewek sama perempuan ?

Emak : Jelas beda anakku ,,kalau cewek itu yang selalu gentayangan dan keluyuran,kalau perempuan itu yang terjaga .

Anak : Tapi dia cantik mak ,,aku ingin nikah dengan cewek itu .

Emak : Cantik ,kamu kata ,,Sekarang lihat wajah emak ,emak dulu juga cantik ,putih mulus ,tapi lihat sekarang dah kempong peot kulit pun sudah keriputan,rambu t juga putih .Kalau kamu suka sebab cantik kamu akan sengsara.

Anak : Dia suka aku emak ,,katanya aku ini pendiam .

Emak : Ya ,Justru emak yang tak suka pendiamnya kamu ,,sampai kedua tangan mu pun kamu diamkan ,tak mahu kerja asyik melayan sifat malasmu .kamu pikir nikah hanya modal suka sama suka ,,
Tidak anakku : Biarpun kamu hidup sesederhana apa pun masih tetap membutuhkan uang .Buang sifat malas kamu itu .

Anak : Tapi dia kata cinta aku bukan karena harta mak ?

Emak : Kamu itu masih mentah ,Bukankah lidah itu tak bertulang ,Justru ini yang emak tak suka kalau dia pandai bersilat lidah ,itu semua hanya pemanis mulut kata rayuan untuk menambat cinta .
emak tak suka perempuan yang terlalu berlebihan dalam bertutur kata .

Anak : Pokoknya aku mahu nikah sama dia mak .Dia punyai wajah cantik menawan .

Emak : Emak kata tidak tetap tidak ,Perlu kamu ketahui anakku .

Perempuan itu di ibaratkan rembulan juga matahari .
Perempuan akan jadi rembulan yang teduh di pandang menyejukkan pandangan bagi orang tuanya juga suaminya.

Perempuan harus jadi matahari saat orang lain yang bukan muhrim memandangnya.ia harus membuat orang lain silau dan segan .
Jadi perempuan yang baik bisa menempatkan dirinya sama ada dia harus jadi matahari apa rembulan .
Dengan menutup aurat dan perilaku yang baik orang akan segan padanya .

Anak : Jadi aku harus nunggu emak nyarikan ,,sampai kapan mak ?

Emak : Ya ,emak akan nyarikan kamu perempuan yang bisu ,tuli ,buta .

Anak : Apa mak bilang ,,apa saya tak salah dengar ? ( sambil bengong seribu derajat memandang emaknya )

Emak : Sabar anakku ,Itu hanya gambaran saja anakku ,yang emak maksud buta itu yang tidak pernah melihat yang haram,Tuli itu tidak pernah mendengar yang haram ,bisu maksudnya yang mulutnya senantiasa di jaga dari perkara yang haram contohnya ghibah ,mengumpat dan lain lain anakku .

Anak : oOOoo ,,itu yang emak maksudkan ,,emak aku ini pandai juga rupanya .

Emak : Emak sudah banyak makan garam kehidupan anakku ,,emak memandang bukan hanya pandangan lahir ,,mak akan menggunakan hati emak untuk memandang.
Yang sabar aja ya anakku : Ingatlah semua akan indah pada waktunya .

Anak : Tapi sampai kapan harus bersabar mak ?

Emak : Sampai kamu di pertemukan dengan jodohmu .emak akan berusaha mencarikan untukmu yang Mempunyai kecantikan sejati .
Ketahuilah anakku kecantikan sejati seorang perempuan bukan terletak pada paras rupanya yang cantik ataupun dari kulitnya yang putih mulus akan tetapi kecantikan sejati seorang perempuan terletak pada hati dan jiwanya .

Yang menjadikan malu karena ALLAH sebagai perona pipinya .
Yang menjadikan dzikir sebagai lipstiknya
Kaca matanya adalah pandangan yang terhindar dari maksiat
Yang menjadikan pendengaran yang baik sebagai anting antingnya
Yang menjadikan kesucian sebagai kalung perhiasanya
Yang seluruh tubuhnya di balut oleh hijab sebagai perisai kehormatanya.

Anak : Wah ,,banyak pelajaran yang saya dapat dari emak malam ini ,,terima kasih mak .
Aku akan berusaha dan bersabar mak .

Emak : Dah kewajiban sebagai orang tua anakku ,,memberi didikan dan pelajaran yang berguna untuk anaknya .

Anak : Sabar ,,sabar ,,sabar ,,!!!!

Semoga sedikit cerita ini bisa di ambil manfaatnya ,,aamiin

Cerita 13 : ADZAN JAM 9 PAGI

Pada suatu hari Pak Tejo mengumandangkan adzan tidak seperti biasanya. Dia adzan pada jam 09.00 WIB. Mendengar adzan jam segitu, warga pun heboh.

Ada yang menuding bahwa Pak Tejo udah pikun ada juga yang bilang Pak Tejo udah sinting. Akhirnya warga lapor Pak RT diteruskan ke Pak RW dan ke Pak Lurah. Mereka berbondong-bondong ke masjid tempat Pak Tejo adzan.


Sementara Pak Tejo masih belum selesai adzan, warga berteriak minta Pak Tejo berhenti adzan. “Hei Pak Tejo! Sampean udah gila ya, ko’ adzan jam segini?”

Setelah selesai adzan Pak Tejo menghampiri warga seraya berkata: “Wahai saudara-saudara, Pak RT, Pak RW, serta Pak Lurah!, yang sinting itu sebenarnya siapa? Lha wong saya tadi adzan Shubuh sampean semua tidak ada yang ke sini (masjid), pas saya adzan jam 09.00 sampean semua pada datang ke sini. Hayoo siapa yang sinting?”

“Makanya kalau saya adzan shubuh sampean ke sini semua biar saya tidak adzan jam 09.00.”

Warga pun akhirnya pulang seraya berjanji untuk memakmurkan masjidnya.