Sunday 3 March 2013

Cerita 8 : KISAH SHUFI (HARTA TITIPAN)

Seorang lelaki yang dicurigai menyimpan harta titipan milik dinasti Bani Umayyah dilaporkan kepada Khalifah al-Manshur. Ia segera ditangkap dan dihadapkan kepada sang Khalifah. "Kami dengar laporan, kamu menyimpan harta titipan milik Bani Umayyah. Sekarang serahkan kepada kami," kata Khalifah.

"Amirul Mukminin, apakah Tuan pewaris Bani Umayyah?" tanyanya.

"Tidak,''jawab sang Khalifah.

"Atau, mereka sudah memberi wasiat kepada Anda?"

"Juga tidak."

"Lalu mengapa Tuan meminta aku menyerahkan harta yang ada di tanganku?"

Sejenak Khalifah al-Manshur menunduk tanda ia sedang berpikir. Kemudian sambil mengangkat kepala ia berujar: "Sesungguhnya para pemimpin dinasti Bani Umayyah suka berlaku zaiim kepada kaum muslimin waktu itu. Selaku khalifah, kami berhak mengurus hak mereka. Jadi, kami bermaksud mengambil hak mereka, lalu kami simpan ke dalam kas negara."

"Tuan perlu mengajukan bukti yang adil bahwa harta milik Bani Umayyah yang ada padaku adalah milik kaum muslimin yang dirampas secara tidak sah. Sebab, boleh jadi ini adalah mumi milik mereka sendiri."

"Kamu benar. Kamu memang berhak atas harta itu," kata sang Khalifah.

"Terima kasih atas pengertian Tuan, Amirul Mukminin."

"Sekarang apa keperluanmu?"

"Aku ingin Tuan berkenan mempertemukan aku dengan orang yang melaporkan masalah ini kepadamu. Aku merasa penasaran ingin mengetahuinya."

Permintaan tersebut dikabulkan oleh Khalifah al-Manshur. Begitu dipertemukan, akhirnya jelas bahwa orang yang melaporkan itu adalah budak lelakinya sendiri yang telah cukup lama menghilang, tetapi ia masih ingat dan mengenalinya.

"Dia ini budakku, Amirul Mukminin," katanya, "Setelah mencuri uangku tiga ribu dinar, ia minggat. Dan, mungkin karena takut aku mencarinya, ia kemudian melaporkan aku kepada tuan yang bukan-bukan."

Setelah dimintai penjelasan dan ditakut-takuti oleh Khalifah al-Manshur, akhirnya budak itu mengakui semua perbuatannya yang tercela tersebut.

"Kami minta kamu memaafkannya," kata Khalifah.

"Sudah aku maafkan. Bahkan, aku memerdekakan dia. Selain mengikhlaskan uang tiga ribu dinar yang telah ia curi, aku juga ingin memberinya tiga ribu dinar lagi," katanya sambil menyerahkan sebuah bungkusan. Kemudian ia pun beranjak pergi.

Khalifah al-Manshur merasa kagum atas sikap warganya itu seraya berkata, "Sungguh luar biasa dia!".

Cerita 7 : CIUM TANGAN BURUH KASAR

Di riwayatkan ada seorang sahabat yang sangat miskin pekerjaannya sebagai buruh kasar, sehingga ia merasa malu dan tidak pantas jika para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkumpul.

Setiap shalat berjamaah ia selalu mengambil shaf paling belakang namun tepat di tengah-tengah, sehingga bila selesai shalat lalu Rasulullah saw berbalik badan ke arah jamaah maka pandangan lurus Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tepat dengannya.

Buruh ini sangat mencintai sayyidina Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, bila terhalang oleh para sahabat lain yang berada di depannya atau shaf terdepan, ia angkat badannya dan julurkan lehernya, sehingga ia bisa dengan jelas melihat sosok manusia yang sangat dicintainya, pribadi yang sangat agung , walaupun dari jarak jauh.

Suatu waktu selesai shalat berjamaah dab berdzikir lalu ditutu dengan do`a, para sahabat bersalaman dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, namun buruh ini tidak mau bersalaman berjabat tangan dengan tangan mulia Sayyidina Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam heran dan bertanya, “Mengapa?”

Buruh tersebut berkata ,’”Tanganku kasar , Wahai Rasulullah, aku takut menyakiti tanganmu yang sangat lembut dan harum itu”! Allahumma shalli alaih…

Karena buruh itu tidak mau maju, maka Rasulullah menyuruh agar mendekat agar beliau dapat melihat telapak tangan si buruh tersebut.

Begitu buruh tersebut memperlihatkan telapak tangannya yang kasar itu, segera Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyambar tangan itu dan menciumnya…subh anallah….!

‘Inilah tangan calon penghuni surga, sebab untuk mendapatkan rezeki yang halal ia bekerja dengan tangannya sendiri, sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam”.

Allahumma shalli wa sallim `ala sayyidina Muhammad nuuri kas saari , wa madaadikal jaari wajma`ni bihi fi kulli athwaari wa`ala alihi washahbihi yannuur.

(Ya Allah limpahkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad Shalalllahu Alaihi Wasalalm, sang cahaya-Mu, yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di setiap zamannya, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya)

Cerita 6 : KISAH SEPOTONG ROTI

Kadang kita bertanya, mengapa ALLAH menimpakan semua ini kepada kita?

Ketika ada seorang anak perempuan yang melewati hari yang begitu berat. Semua yang dikerjakannya serba salah hari itu, dan segudang kesialan yang dihadir bagai tiada berhenti. Saat itulah, sang ibu menghiburnya, berharap melihat kembali senyum menghias bibir anaknya.

"Anakku, ibu sedang membuat kue. Maukah kamu?".
Dengan sedikit menghela napasnya, si anak mengiyakannya. "Ikutlah kamu ke dapur bersama ibu. ibu tahu, kamu suka sekali makan kue, nak."

Sesampainya di dapur, sang anak duduk diseberang meja, berseberangan dengan ibunya.

"Nak maukah kamu minum minyak wijen ini?" terkejut dengan pertanyaan ibunya, sang anak menjawab," ah, ibu. Nggak lucu deh." Tersenyum ibunya menimpali," Kalau begitu, maukah kamu makan telur mentah ini?" Lagi-lagi sang anak terperangah dengan pertanyaan itu. Jawabnya, "Ibu ini gimana sih, katanya buat kue? Mana mungkinlah aku memakan telur mentah itu". Masih dengan ketenangan bak super woman, sang ibu menimpali, "Masih ada sedikit tepung panir mentah yang siap dimakan. Mau?" Putus asa sudah sang anak, "IBU KETERLALUAN...! !!!"

Dengan sigap sang ibu menyahut, "Anakku, bahan-bahan ini masih mentah dan belum dicampur bersama-sama. Tetapi kalau kamu memasak dan mencampurnya bersama-sama, maka jadilah KUE YANG LEZAT.

ALLAH bekerja dengan cara yang sama, Anakku.
Saat kita bertanya mengapa kita melewati potongan-potong an mozaik kehidupan yang begitu sulit, kita tidak pernah mau memahami berkah-berkah yang sedang DIA siapkan untuk kita di depan. Hanya DIA yang tahu. DIA tidak akan pernah membiarkan KITA JATUH, SAMPAI MELEWATI BATAS KEMAMPUAN KITA BERTAHAN. DIA sangat menyayangi semua makhluknya.

Kita tidak perlu berkutat dengan bahan-bahan mentahnya, percayalah hanya DIA. Dan kita akan melihat sesuatu yang luar biasa terjadi. ALLAH begitu mengasihi kita.

DIA selalu mengirimkan percik bunga-bunga cantik disetiap musim semi tiba, DIA menerbitkan matahari yang dengan kehangatannya semua makhluk hidup bermetabolisme untuk hidupnya, DIA yang menggantikan siang dengan malam, DIA yang selalu mendengarkan curahan kita, DIA yang menerangi hati kita dikala gulita.

DIA bisa ada dimana saja di dunia ini, tetapi alangkah bahagianya kita jika DIA memilih untuk tinggal di HATI KITA, anakku. Maka, sudahkah semua percik air mata kesusahanmu engkau muarakan ke DIA? Karena hanya DIA-lah Sang Maha Bijaksana, yang akan memberikanmu jalan terbaik dalam hidupmu. PERCAYALAH."

Saturday 2 March 2013

Cerita 5 : MELUPAKAN MALAM PERTAMA

Merasakan lezatnya ilmu sehingga saat mempelajarinya sampai lupa waktu, dirasakan oleh ulama-ulama panutan kita.
Inilah salah satu contohnya . . . .

Habib Abdullah bin Umar bin Yahya baru saja melakukan akad nikah. Malam itu adalah malam pertama baginya. Pamannya yg bernama Habib Abdullah bin Husain bin Thohir merencanakan sesuatu, "Aku akan membuat Abdullah melupakan istri yang baru dinikahinya sampai pagi hari tiba."

Pamannya ini mengetahui, betapa keponakannya sangat mencintai ilmu. Apalagi jika dilihatnya ada sebuah kitab yg belum pernah dibacanya dan isinya menarik. Dia tidak sabar untuk membacanya hingga selesai.

Setelah jamaah Isya', pamannya lantas meletakkan sebuah kitab bagus di tempat yg dilewati Habib Abdullah. Ketika keponakannya itu melihat kitab tsb, dia merasa tertarik. Dibukanya kitab itu. Dibaca lembar demi lembar hingga pagi. Dan dia tidak ingat jika malam itu istri yg baru saja dinikahinya gundah menanti dirinya.

*Diterjemah dari kitab Manhaj As Sawiyy

Cerita 4 : MEMBAHAS ILMU VS DZIKIR

Imam Ahmad bin Suraij adalah seorang pakar fikih di zamannya. Beliau memiliki aktifitas membahas dan menganalisa berbagai masalah fikih bersama beberapa orang ahli fikih. Kebetulan, tempat diskusi ilmiah Ibnu Suraij bersebelahan dengan tempat Imam Junaid mengadakan zikir bersama pengikutnya. Ibnu Suraij dan teman-temannya merasa terganggu dengan kebisingan yg dilakukan oleh jamaah Imam Junaid.

Dalam sebuah kesempatan berjumpa, Ibnu Suraij menyampaikan hal ini kepada Imam Junaid, "Suara keras kalian saat dzikir mengganggu diskusi kami membahas ilmu."

Imam Junaid menjawab, "Sebaiknya yg tetap terus dilangsungkan adalah kegiatan yg paling mendekatkan diri pada Allah."

Ibnu Suraij berkata, "Jika seperti itu keputusannya, kegiatan kami yg harus tetap dipertahankan, karena lebih mendekatkan diri pada Allah."

"Kegiatan yg kalian lakukan justru merugikan kalian dan tidak mendatangkan manfaat. Karena umumnya, kalian hanya melihat hukumnya Allah bukan Allahnya." bantah Imam Junaid.

"Aku ingin bukti." tandas Ibnu Suraij.

Imam Junaid kemudian menyuruh satu orang yg ada di dekatnya, "Wahai fulan, ambillah batu itu. Lemparkanlah ke orang-orang yg sedang berdzikir!"

Kemudian orang tersebut melempar batu yg dia ambil. Tak lama terdengar, jamaah Imam Junaid berteriak "Allah, Allah."

"Sekarang ambillah batu yg lain dan lemparkanlah ke orang-orang yg sedang membahas ilmu!" perintah Imam Junaid ke orang yg sama.

Dilemparlah batu ke arah majelis Ibnu Suraij. Orang-orang yg sedang membahas ilmu itu dengan nada marah berteriak, "Haram bagimu, haram bagimu."

Ibnu Suraij akhirnya mengakui, "Kebenaran ada padamu wahai Abu Qasim."

*Kisah ini bukan untuk menyatakan pembahasan ilmu lebih rendah dari dzikir. Bukankah Imam Syafi'i mengatakan membahas ilmu lebih baik dari sholat sunah.
Tetapi sebagai kritikan kepada para pembahas ilmu, agar jangan hanya fokus membahas hukum dan syariat Allah tetapi justru melupakan Allah dan tidak mengamalkan apa yg dipelajarinya.

Cerita 3 : BERHENTILAH MENGELUH

..BERHENTILAH MENGELUH..
Seorang lelaki telah meningalkan
kekasihnya karena terlalu mengejar perempuan lain..

perempuan ini tidak sedih, tidak menangis, tidak meraung2, tidak
marah2 dan tidak bertindak kasar malah membiarkan lelaki itu pergi..

Maka datang seorang kawan menyapanya : "kenapa kamu tidak sedih dan mengapa kamu biarkan sahaja dia pergi kepada

perempuan lain?"


Perempuan itu menjawab : "mengapa aku perlu bersedih??


aku hanya kehilangan seorang yang tidak pernah mencintai

diriku sedangkan dia kehilangan orang yang benar2 mencintainya..


Mungkin Allah dah tentukan jodoh aku dengan orang yang

lebih baik daripada dia..


Dan buat apa memaksa orang yang sudah tidak mempunyai hati terhadap diriku..


Seandainya dia memang

tercipta untuk ku dia akan kembali kepada aku..


Allah itu Maha Adil lagi Maha Mengetahui"..

Cerita 2 : KUNTILANAK

... KUNTILANAK ...
Seorang anak kecil baru selesai ikut Isya di Surau.

Dia berjalan sendiri pulang ke rumahnya, yang kira-kira 600 meter dari surau. Jalanan menuju rumahnya gelap dan membelah bentangan sawah, dan di ujung sana ada rumpun bambu yang lebat dan bergoyang mengerikan.

Dia berhenti di ujung jalan, ketakutan, karena dia ingat cerita teman-temannya tentang kuntilanak yang menunggu rumpun bambu itu.

Yang membuatnya semakin takut, karena dia belum hafal banyak doa, terutama yang untuk menolak gangguan makhluk halus.

Lama dia berdiri ketakutan, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berlari sekencang mungkin sambil berteriak-teria k menekan rasa takutnya.

Tiba-tiba, mak jleg! Muncul sang kuntilanak, menyeringai menjulurkan lidahnya yang panjang.

Sang anak kecil berhenti dan membeku, matanya berputar mencari doa dalam ingatannya, dan yang diketahuinya hanya doa sebelum makan.

Karena sang kuntilanak semakin mendekat, dia tak panjang pikir lagi, langsung melafalkan satu-satunya doa yang dihafalnya, yaitu doa sebelum makan.

“Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari .”
Atas nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Tiba-tiba … sang kuntilanak berhenti, lidahnya langsung sret! ditarik masuk, gemetar, dan berputar cepat dan lari tunggang-langga ng ketakutan.

Sambil terengah-engah dia menggerutu: “Buset dah, baru ini seumur-umur gangguin manusia, gua mau dimakan sama anak kecil.”

He he he….. senyum sejenak, eiiiit…… jangan ngakak !

Sahabat, apa pun BAHASA doa dan harapan kita, Allah sangat PAHAM terhadap apa yang sebenarnya kita pinta.

Cerita 1 : KISAH MATI SURI BAPAK UDIN, SEORANG PENJUAL POT

Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di daerah Garut, Jawa Barat. Pak Udin (bukan nama asli), sehari harinya adalah seorang tukang pot keliling di sebuah komplek di Bandung. Pendapatannya tentulah sangat bergantung pada hasil penjualan pot yang ia buat hari itu.

Seperti biasa , pagi itu kakek sedang berkebun dan tak sengaja memanggil nya untuk membeli dagangannya. Kemudian terlibatlah sebuah perbincangan yang mana beliau menceritakan kisah mati suri beberapa tahun yang lalu.
Ia mengalami mati suri tersebut mulai dari ruh keluar dari jasad sampai dengan saat dimandikan. Seluruh sanak keluarga menangisi kematiannya.
" Sakit sekali pak rasanya, seperti seorang yang dikuliti , demikian tuturnya kepada kakek. Dan yang paling saya tidak pernah lupa adalah sakit saat dimandikan dan dibersihkan dibagian alat kelamin.... "
Sampai disini ia menghela nafas dan seperti tak ingin banyak bercerita. Ketika Allah memberi kesempatan kembali untuk hidup, baginya adalah suatu kesempatan hidup kedua yang tak ingin ia sia siakan .
" Saya sekarang tidak ingin hidup aneh-aneh pak, bagaimana yang Allah telah tentukan untuk saya, saya ridha dan ikhlas. "
Bagi saya pengalaman tersebut begitu menghujam ke hati, menjadikan pelajaran yang sangat berharga akan makna mencari bekal dan ibadah dalam hidup. Saya takut Pak. Takut sekali Allah tidak ridha dengan saya.
Dan sekarangpun hidupnya tak lepas dari ibadah ke mesjid, amalan rutin puasa senin kamis dan lain-lainnya.
Subhanallah .., begitu Allah SWT hendak memperlihatkan Kekuasaan dan Hikmah NYA bagi kita semua.
Semoga kisah nyata ini dapat memberikan manfaat bagi kita. Aamiin ya Robbal alamin.