Sunday 3 March 2013

Cerita 7 : CIUM TANGAN BURUH KASAR

Di riwayatkan ada seorang sahabat yang sangat miskin pekerjaannya sebagai buruh kasar, sehingga ia merasa malu dan tidak pantas jika para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkumpul.

Setiap shalat berjamaah ia selalu mengambil shaf paling belakang namun tepat di tengah-tengah, sehingga bila selesai shalat lalu Rasulullah saw berbalik badan ke arah jamaah maka pandangan lurus Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tepat dengannya.

Buruh ini sangat mencintai sayyidina Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, bila terhalang oleh para sahabat lain yang berada di depannya atau shaf terdepan, ia angkat badannya dan julurkan lehernya, sehingga ia bisa dengan jelas melihat sosok manusia yang sangat dicintainya, pribadi yang sangat agung , walaupun dari jarak jauh.

Suatu waktu selesai shalat berjamaah dab berdzikir lalu ditutu dengan do`a, para sahabat bersalaman dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, namun buruh ini tidak mau bersalaman berjabat tangan dengan tangan mulia Sayyidina Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam heran dan bertanya, “Mengapa?”

Buruh tersebut berkata ,’”Tanganku kasar , Wahai Rasulullah, aku takut menyakiti tanganmu yang sangat lembut dan harum itu”! Allahumma shalli alaih…

Karena buruh itu tidak mau maju, maka Rasulullah menyuruh agar mendekat agar beliau dapat melihat telapak tangan si buruh tersebut.

Begitu buruh tersebut memperlihatkan telapak tangannya yang kasar itu, segera Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyambar tangan itu dan menciumnya…subh anallah….!

‘Inilah tangan calon penghuni surga, sebab untuk mendapatkan rezeki yang halal ia bekerja dengan tangannya sendiri, sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam”.

Allahumma shalli wa sallim `ala sayyidina Muhammad nuuri kas saari , wa madaadikal jaari wajma`ni bihi fi kulli athwaari wa`ala alihi washahbihi yannuur.

(Ya Allah limpahkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad Shalalllahu Alaihi Wasalalm, sang cahaya-Mu, yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di setiap zamannya, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya)

No comments:

Post a Comment