Saturday 2 March 2013

Cerita 2 : KUNTILANAK

... KUNTILANAK ...
Seorang anak kecil baru selesai ikut Isya di Surau.

Dia berjalan sendiri pulang ke rumahnya, yang kira-kira 600 meter dari surau. Jalanan menuju rumahnya gelap dan membelah bentangan sawah, dan di ujung sana ada rumpun bambu yang lebat dan bergoyang mengerikan.

Dia berhenti di ujung jalan, ketakutan, karena dia ingat cerita teman-temannya tentang kuntilanak yang menunggu rumpun bambu itu.

Yang membuatnya semakin takut, karena dia belum hafal banyak doa, terutama yang untuk menolak gangguan makhluk halus.

Lama dia berdiri ketakutan, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berlari sekencang mungkin sambil berteriak-teria k menekan rasa takutnya.

Tiba-tiba, mak jleg! Muncul sang kuntilanak, menyeringai menjulurkan lidahnya yang panjang.

Sang anak kecil berhenti dan membeku, matanya berputar mencari doa dalam ingatannya, dan yang diketahuinya hanya doa sebelum makan.

Karena sang kuntilanak semakin mendekat, dia tak panjang pikir lagi, langsung melafalkan satu-satunya doa yang dihafalnya, yaitu doa sebelum makan.

“Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari .”
Atas nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Tiba-tiba … sang kuntilanak berhenti, lidahnya langsung sret! ditarik masuk, gemetar, dan berputar cepat dan lari tunggang-langga ng ketakutan.

Sambil terengah-engah dia menggerutu: “Buset dah, baru ini seumur-umur gangguin manusia, gua mau dimakan sama anak kecil.”

He he he….. senyum sejenak, eiiiit…… jangan ngakak !

Sahabat, apa pun BAHASA doa dan harapan kita, Allah sangat PAHAM terhadap apa yang sebenarnya kita pinta.

No comments:

Post a Comment